Halo, namaku Adrian. Orang-orang biasa memanggil aku
"Dayen". "Loh, darimana Dayen nya?". Pertanyaan ini tidak
pernah absen pada saat aku pertama kali berkenalan dengan orang. Sebenarnya
panggilan Dayen muncul ketika aku duduk di bangku SMP. Jadi, aku di rumah
dipanggil Dian dan sampai terbawa ke sekolah, lalu salah satu teman aku tiba-tiba
manggil aku Dayen."Kok Dayen sih?" Tanya ku bingung." Ya gak
apa-apa, keren aja". Dan sejak saat itu nama Dayen melekat di diriku.
Kembali ke laptop! Aku adalah anak pertama dari 3
bersaudara. itu berarti aku punya 2 adik, satu laki-laki dan satu perempuan.
Jarak umur ku dengan adik ku yang laki-laki itu sekitar 7 tahun, sementara
dengan yang perempuan itu sekitar 11 tahun. Gimana? Jauh kan.
Diantara kami bertiga, aku adalah orang yang paling
hobi buat ngusilin adik-adik ku dan hasilnya, aku pun kena marah sama papa dan
mama, Tapi gak pernah jera. Pokoknya tiada hari tanpa ngusilin adik. biar kata
ada samber geledek juga bakal gak tenang kalo belom gangguin adik. Tapi dibalik
semua kelakuan ku, aku tetap sayang sama kedua adik ku.
Aku itu orangnya mager. Kalau disuruh orangtua ikut
pergi kondangan, aku lebih milih untuk tinggal di rumah. Kalau disuruh ambilin
sesuatu, malah adik ku yang aku suruh ambilin. Tapi kalau disuruh makan, tidak
pernah mager..he..he..he.
Sekarang, aku adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Di
Sebuah Universitas Negeri di Sumatera Utara. Sebenarnya,Aku ngambil program
studi ini bukan murni karena keinginan sendiri, melainkan sebuah saran dari
guru ku waktu SMA dulu. Dia mengatakan kalau aku cocok masuk ilmu komunikasi.
Selain mager, aku itu orang nya gak peduli dan terkesan bodo amat terhadap
segala hal sampai-sampai aku tidak pernah tahu bahwa ada yang namanya program
studi Ilmu Komunikasi. Setelah ku cek dan kubaca-baca di internet, baru lah aku
yakin dengan program studi tersebut.
Sebagai mahasiswa, sifat- sifat ku yang mager dan juga
gak peduli sepertinya harus mulai dibuang. Aku mulai bergaul dengan teman-teman
satu kelas. Untungnya, aku sangat cocok dengan mereka.
Kalau melihat mereka, rasanya ada yang melengkapi aku.
Mereka mengajarkan aku agar tetap peduli terhadap sesama. Kalau soal mager,
sepertinya aku masih belum bisa menjinakkan nya. Tapi seiring berjalan nya
waktu, semoga aku bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Tidak hanya untuk
ku, tetapi juga untuk semua orang.
Sekian lah cerita dari orang biasa yang bermimpi
menjadi orang luar biasa ini. Semoga hari kalian menyenangkan.
Posting Komentar
Posting Komentar