Paras
yang cantik adalah impian semua perempuan. Bagi beberapa perempuan wajah menjadi bagian terpenting dari keseluruhan tubuh mereka.
Menurut sebagian orang merawat tubuh adalah hal yang tidak bisa diabaikan
begitu saja. Berbagai cara kerap dilakukan demi memiliki wajah yang cantik
serta menarik, salah satunya dengan menjalani operasi plastik. Merasa tidak
percaya diri dengan bentuk mata, hidung, hingga rahang menjadi faktor yang memicu beberapa orang untuk melakukan operasi plastik. Cara ini
dianggap efektif untuk mendapatkan perubahan yang signifikan. Kalimat “cantik
itu relatif” tidak berlaku lagi bagi beberapa orang. Tak sedikit perempuan yang
rela menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta rupiah hanya untuk mengubah
bentuk wajah mereka agar terlihat lebih sempurna.
Risiko
kegagalan yang fatal saat menjalani operasi plastik juga tidak menjadi hambatan
bagi mereka. Padahal ada banyak kasus gagalnya praktik operasi plastik yang
terjadi di dunia. Seharusnya perempuan lebih mempertimbangkan dan memikirkan
efek jangka panjang yang akan mereka dapatkan. Sebelum mendapatkan hasil yang
diinginkan, mereka yang menjalani operasi plastik juga harus merasakan sakit
akibat jahitan di beberapa bagian wajah mereka. Sedikit saja ceroboh pasca
operasi, akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti
pendarahan, pembengkakan, dll.
Dari
segi keuangan, untuk menjalani prosedur operasi plastik pasti menghabiskan
biaya yang terbilang tidak sedikit. Daripada melakukan operasi yang belum tentu
berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan, lebih baik uangnya
digunakan untuk hal ataupun kegiatan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Seharusnya kita dapat menyusun skala prioritas kebutuhan
dengan sebaik mungkin. Sejak sekarang, pilahlah kebutuhan mana yang harus
didahulukan daripada menghabiskan uang hanya untuk kecantikan semata yang diperoleh
dari hasil operasi plastik.
Amerika
Serikat menjadi negara yang menduduki peringkat nomor satu dengan praktek
operasi plastik terbanyak di dunia pada tahun 2017. Sekitar 4 juta prosedur
operasi plastik telah dilakukan. Disusul oleh Brazil, Jepang, Italia, dan
Meksiko di bawahnya.
Data dari The International Society of Aesthetic Plastic
Surgery (ISAPS) tahun 2015, sekitar 5 hingga 6 orang di Indonesia dalam
seminggu melakukan operasi plastik. Tak terbatas pada usia muda dan produktif,
kini lansia pun gemar melakukan operasi plastik agar terlihat lebih awet muda.
Fakta ini membuktikan bahwa ada banyak orang yang terobsesi dengan kecantikan
fisik terutama di bagian wajah.
Setiap
perempuan memang berhak untuk tampil cantik untuk aktualisasi diri. Tetapi,
alasan kecantikan sebagai tujuan dari pelaksanaan operasi plastik sepertinya
tidak tepat. Cantik tidak hanya dinilai dan dilihat dari segi penampilan fisik
saja. Etika baik dan wawasan yang luas juga dapat menjadi daya tarik seseorang.
Kecantikan dari dalam atau (inner beauty) adalah hal utama. Memiliki wajah yang
cantik juga tidak akan menjamin masa depan yang baik. Karena pada dasarnya,
Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia sebaik mungkin dan dijadikan
sebagai mahkluk yang paling sempurna di muka bumi. Oleh sebab itu, kita harus
mencintai dan merawat segala pemberian Tuhan tanpa harus mengubahnya.
Posting Komentar
Posting Komentar