Ilmu Komunikasi A USU 2018

Blog ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan berkomunikasi 2.

Game Online dan Konsumerisme Remaja



Nama Vany Ayudisty
NIM  : 180904129
Game Online dan Konsumerisme Remaja
  Game Online adalah jenis permainan yang memanfaatkan jaringan internet dan selalu menggunakan teknologi yang berkembang pada saat ini. Permainan game online menjadi salah satu jenis permainan yang tidak memandang usia dan waktu. Semua orang punya kesempatan luas untuk memainkan permainan ini. Sejauh ini game online paling banyak dimainkan oleh remaja laki-laki dalam rentang usia wajib belajar dan sisanya adalah masyarakat umum dari semua kalangan yang tidak memandang jenis kelamin, usia, maupun profesi. Adapun data rilis resmi dari APJII yang diterima Okezone, Rabu (22/5/2019) pengguna internet terbanyak ada pada usia 15 hingga 19 tahun. Sementara itu, pengguna terbanyak kedua berada pada umur 20 hingga 24 tahun. Anak-anak berumur 5 hingga 9 tahun pun juga menggunakan internet, bahkan mencapai 25,2 persen dari keseluruh sampel yang berada pada umur tersebut.
  Alasan para remaja yang menyukai game online cukup beragam. Di antaranya adalah game online merupakan sarana hiburan bagi mereka setelah seharian harus berjibaku dengan buku-buku pelajaran. Selain itu, ketertarikan terhadap teknologi juga menjadi alasan mereka memilih game online sebagai media bermain. Game online dimainkan oleh remaja juga sebagai pengisi waktu luang, serta wadah berkumpul dengan teman-teman serta media untuk mendapatkan lebih banyak kenalan baru baik dari dunia maya melalui game online maupun dari warnet tempat bermain.
  Game online yang dimainkan secara terus-menerus menimbulkan kesenangan yang selalu ingin diulang-ulang. Perilaku negatif dan positif mereka rasakan karena selalu bermain game online merupakan dampak dari konsumsi berlebihan. Dampak positif tersebut di antaranya adalah mereka mendapat kesenangan dan hiburan, mendapatkan banyak teman baru, mahir berbahasa Inggris, kemampuan konsentrasi yang baik serta mengikuti perkembangan teknologi. Dampak negatifnya adalah mereka menjadi jarang/malas belajar, lupa waktu, boros dalam memanfaatkan uang jajan, suka berbicara kasar, agresif, pergaulan tidak terkontrol, mengganggu kesehatan fisik dan psikologis, serta membuat orangtua cemas.

  Data dari hasil penelitian dampak-dampak bermain game online yaitu sebagai berikut: a.Meningkatkan Konsentrasi                                                                   
Konsentrasi merupakan hal yang harus dimiliki oleh seseorang yang hendak bermain game  online. Karena setiap permainan memiliki tantangan yang berbeda, mulai dari tantangan yang berskala rendah hingga tinggi. Konsentrasi penuh dalam bermain dapat memudahkan mereka untuk menang.
 b. Menjadikan disiplin
Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
c. Meningkatkan kemampuan tentang komputer
Untuk dapat menikmati permainan dengan nyaman dan kualitas gambar yang prima seorang pemain game akan berusaha mencari informasi tentang spesifikasi komputer dan konesksi internet yang dapat digunakan untuk memainkan game tersebut.
d. Menjalin Pertemanan
Salah satu hal penting dalam sebuah game adalah adanya kerjasama antar pemainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Kerjasama tersebut tidak mungkin dapat dilakukan jika antar pemainnya tidak saling mengenal.
e. Menimbulkan kecanduan
Sebagian besar game yang beredar saat ini memang didesain supaya menimbulkan kecanduan para pemainnya. Semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan pembelian, gold / told / karakter dan sejenisnya semakin meningkat. Tetapi keuntungan produsen ini justru menghasilkan dampak yang buruk bagi kesehatan psikologis para pemain game.
f. Mendorong melakukan hal-hal negatif
Cukup sering kita menemukan kasus pemain game online yang berusaha mencuri ID pemain lain dengan berbagai cara. Kemudian mengambil uang didalam nya atau melucuti perlengkapannya yang mahal-mahal. Kegiatan mencuri ID ini biasanya juga berlanjut pada
pencurian akun lain seperti facebook, email dengan menggunakan keylogger, software cracking dan lain-lain.
g. Terbengkalai kegiatan dunia nyata
Keterikatan pada waktu penyelesaian di game dan rasa asik memainkan nya sering kali membuat berbagai kegiatan terbengkalai. Waktu beribadah, tugas sekolah, tugas kuliah, maupun pekerjaan menjadi terbengkalai karena bermain game atau memikirkannya.
h. Perubahan pola makan dan istirahat
Perubahan pola makan dan pola istirahat sudah banyak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapatkan internet murah pada malam hari atau mendapatkan jaringan yang mudah dan tidak lemot.
         
  Menurut KPAI, game online memeliki korelasi kuat pada kasus kekerasan pada anak dan remaja. Berikut ini beberapa dampak negatif game online yang dimainkan tidak sesuai dengan porsinya, di antaranya :
a. Dari Segi Jasmani
Tidak mengherankan anak-anak memiliki kegemaran memainkan permainan ini memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat kurangnya aktivitas fisik, duduk terlalu lama, sering terlambat makan, saring terpapar pancara radiasi dari layar monitor, sering tidur terlalu malam dan sebagainya. Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada mereka yang mengalami kecanduan memainkan permainan ini yaitu serangan jantung, stroke, mata minus obesitas, paru-paru, dislokasi, jari-jari tangan, penyakit saraf, ambien dan penyakit disekitar tulang punggung.
b. Dari Segi Psikologis
Banyak adegan di game online yang mengajarkan untuk melakukan tindakan kriminal serta kekerasan, seperti perkelahian, pengerusakan, pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya, yang secara tidak langsung telah memengaruhi alam bawah sadar seseorang telah kehidupan nyata ini adalah layaknya sama seperti di dalam permainan tersebut. Ciri-ciri seseorang mengalami gangguan mental akibat pengaruh game online adalah  mudah marah, emosional, mudah mengucapkan kata-kata kotor, memaki, mencuri, dan sebagainya. Permainan online yang dilakukan tanpa kenal waktu juga dapat memengaruhi proses pendewasaan diri seseorang. Hal tersebut sangat beralasan karena dunia didalam permainan online ada yang megajak seseorang untuk hanyut serta larut dalam alur bahwa seseorang tidak mungkin tumbuh menjadi dewasa. Seseorang yang telah terpengaruh, biasanya akan ditandai dengan sikap pemalu, minder, kurang percaya diri, manja, dan bersifat kekanak-kanakan.
c. Dari Segi Waktu
Dapat memengaruhi untuk melupakan tugas dan kewajiban.
d. Dari Segi Keuangan
Permainan ini juga mendidik seseorang untuk hidup boros, bagi mereka yang tidak memiliki aktifitas internet terpaksa harus membeli supaya tetap bisa bermain game online. Bermain game online terkadang membutuhkan biaya, untuk membeli vouchernya saja supaya tetap bisa memainkan salah satu jenis permainan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.   

  Konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.

   Sesuai dengan pengertian di atas, game online sangat dapat menimbulkan konsumerisme tersebut. Game online membuat seseorang yang memainkannya lupa atas kewajiban dan kebutuhan pokoknya sebagai manusia seperti makan, tidur, belajar, dsb. Khususnya untuk kaum remaja yang sedang berada pada masa pencarian jati diri dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Masa-masa inilah yang membuat seseorang labil, tidak bisa dinasehati, egois, dan tidak pikir panjang dampak apa yang diperoleh ketika melakukan suatu hal. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah.

  Memang kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagi informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi. Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari, dikarenakan saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi yang telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja. Oleh karena itu remaja merupakan mayoritas korban dari konsumerisme game online.

  Game online dan konsumerisme dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Game online akan selalu menimbulkan kecanduan bagi para penggunanya. Sudah banyak korban dari konsumerisme seperti yang kita lihat di media sosial. Ada yang sakit secara fisik dan ada pula yang sakit mental karena kecanduan game online. Itulah sebabnya perlu diawasi dan diingatkan oleh orang-orang terdekat agar tidak berlebihan saat bermain game online. Perlu bimbingan dan arahan juga agar para remaja tersebut tahu dampak-dampak yang terjadi dapat merugikan mereka dibanding dengan kesenangan sesaat yang didapat dari bermain game online. Oleh karena itu bagi siapa saja yang bermain game online agar menumbuhkan kesadaran dari diri sendiri bahwa banyak kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat daripada bermain game online.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Writers

Aisha Tania Sinantan Sikoko 4 Alfi Bardan 3 Alya Elmi Niyana 3 Annisa 3 Anthony Dhasdo Siallagan 1 Aprilia 3 Arief Ramadhan Djiwandana 3 Chalista Putri Nadila 4 Christoper Aprilio Herdimas Siregar 3 Cici Handayani Br.Ginting 4 Cut Yasmine Amalia Nurazzahra 4 Dai Ridho Ritonga 2 Debora Ginting 3 Debra Nila Mesita Yohana 4 Devita Sandra Milenia 3 Dinda Rahma Puspita Daulay 2 Dira Zulfi Chairunnisa 1 Diva Annisa Siregar 2 Erizki Maulida Lubis 4 Esai 40 Essay 1 Evi Septianti Br Perangin-Angin 4 Fatima Apriani Harahap 4 Fauzi Akbar 3 Feature 7 Fitri Fajriah Harapan 2 Galih Muhammad Soaloon Lubis 2 Game 1 Grace Immanuella Pascauli Hasugian 4 Gress Miya Tobina Tarigan 3 Habil Jabbar Jamack 1 Howen Jayawi 3 Jeremi Chris Sandra Brahmana 1 Jesika Gultom 3 Jihan Afrah 4 Karina Hanna Afriaty 4 Katerina Cheryl Dwi Anugrah 2 Khairunnisa 2 Konsumerisme 1 Lidya Sutanto 3 Maeka Naoma Tobing 2 Megan Lisandra Elmira 2 Meli Deliana Kamila 1 Mira Miareta Putri 1 Misrul Azizah 2 Muhammad Adriansyah Lubis 2 Muhammad Fikri Razak 4 Muhammad Hamli Rizki 4 Muhammad Ricky Al Fazril 2 Muhammad Ryan Alfarizi Nawar 3 Muhammad Taufan Mulia Harahap 4 Mukhlis Lahuddin Harahap 3 Nur Rahmi Aqilia 2 Nurkhaliza Lubis 4 Prayer Nugraha M Sitorus 2 Puan Nadiya Maghfirah 2 Rafika Rizki Nurhadi 1 Raja Salsabila Pasha 2 Restika Juliana Silalahi 3 Review 10 Risya Nur Hasanah Saragih 1 Rizka Farha Aulia 3 Rohid Zulfikar Ashari 3 Sania Febrita Br Sembiring 3 Shalli Aggia Putri 2 Shilva Devira 1 Suci Syahfitri Ani 3 Syafira Pohan 3 Tentang Kami 66 Timotius Dwiki Meglona Hutabarat 4 Tsani Afifah 4 tutorial 1 Valencia Christiani Zebua 4 Vany Ayudisty 1 Widya Tri Utami 1