Game online merupakan hiburan bagi kita sebagai manusia tidak dibatasi usia yang selalu bikin bahagia bagi pemain game online tersebut. Game online
adalah perangkat lunak/aplikasi yang dibuat untuk semata-mata untuk hiburan.
Namun banyak juga game online yang memiliki konsep untuk edukasi, teka-teki,
olahraga, dll. Tetapi tetap saja game dibuat untuk hiburan.
Namun sangat disayangkan
khususnya bagi remaja-remaja sekarang berumur di bawah 17 tahun bahwan
anak-anak terlalu keseringan bermain game online. Mereka ketagihan memainkan
satu game yang menurutnya itu sangatlah menarik, menantang, mantap, dll. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan secara resmi (18/6/2018) bahwa kecanduan
game online sebagai penyakit gangguan mental. “Bermain game disebut sebagai
gangguan mental apabila permainan itu menggangu atau merusak kehidupan pribadi,
keluarga, sosial, pekerjaan, dan pendidikan,” menurut WHO.
Sudah banyak kasus para
remaja yang “konsumerisme”, maksudnya seorang remaja yang terlalu berlebihan
bermain game online ini dan tanpa sadar akan mengakibatkan berkelanjutan yang
berdampak kerusakan mental pada diri. “Konsumerime merupakan paham atau
ideologi yang menjadikan seseorang barang-barang hasil produksi secara
berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut
menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatau produk, sehinggat ketergantungan
tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan,” wikipedia.
Dengan ini game online sudah meracuni pikiran anak-anak yang usianya masih
di bawah 17 tahun. Tanpa mereka sadari dampak yang akan ditimbulkan akan
merugikan dirinya sendiri. Dari segi akademik yang akan berpengaruh kepada
nilai dan kinerja saat disekolah, waktu yang terbuang sia-sia untuk hal yang
tidak bermanfaat, menjadi boros dari sisi keuangan, menjadi malas, dll. Perlu
diketahui game online juga bisa berdampak baik kepada diri seperti,
melatih ketangkasan berfikir dalam game strategi, mengontrol emosi saat berada
pada mode game susah, merasa terhibur dan gembira saat memainkannya, dll.
Tidak semua game online atau game apapun itu yang
berdapak buruk untuk kehidupan. Pandailah kamu dalam memilah game yang akan
kamu mainkan dan pastikan game tersebut tidak mengandung unsur kekerasan. Peran
orang tua juga harus aktif melihat lihai dari anaknya yang sudah mengerti
mengenai gadget dan game online. Dunia ini semakin canggih, peralatan
elektronik bisa berdampak baik dan juga bisa berdampak buruk bagi kehidupan.
Untuk itu perlulah bekal ilmu dan pengetahuan agar kita,
anak-anak, orang tua bisa memahami dampak dari teknologi yang didalamnya
terdapat perangkat lunak yaitu game. Peran kita sebagai pengigat juga harus
aktif jagan apatis ketika kita melihat saudara, teman, tetangga yang terlalu
berlebihan bermain hp dan juga hiburan game tersebut. Hidup perlu hiburan tapi
ada batasnya.
Jadi perlulah kesadaran dari kita,orang tua untuk
menjauhkan alat elektronik khususnya smartphone, gunanya sebagai pencegahan agar
anak tersebut tidak mengalami kecanduan pemakaian smartphone. Perbanyaklah
bermain bersama anak di luar, bersuka ria bersama, membentuk sebuah kenangan
manis bersama anak agar anak tersebut berpikir jernih dan bisa memungkinkan
untuk merasa bosan atau lelah bermain smartphone atau game online tersebut.
Kata-kata bijak dari seseorang yang ingin peduli
“Elektronik,
game, perangkat lainnya adalah sahabat kita. Jika kita perlakukan dia dengan
benar, maka dia akan menuntun kita untuk bisa mendapatkan nilai positif dari
apa yang kita lakukan. Jika kita perlakukan dia dengan tidak benar, makan
dengan mudahnya dia akan membuatmu semakin suka kepadanya dan tidak akan pernah
tau apa sebenarnya manfaat dari apa yang kita lakukan.”
-GAME ONLINE DAN
KONSUMERISME REMAJA
Posting Komentar
Posting Komentar