Kebakaran Hutan di Riau
Indonesia merupakan paru-paru dunia
karena banyak pohon dan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Akhir-akhir ini
kebakaran hutan saat ini bukanlah pertama kalinya, ditahun 2015 pernah terjadi
kebakaran hutan yang luar biasa sehingga sampai menyebar ke negara tentangga.
Dan saat ini kebakaran hutan yang sengaja dibakar oleh oknum tertentu
menimbulkan masalah lagi dan dampaknya buruknya seperti asap kita rasakan saat
ini. Kebarakaran hutan dan yang terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan merupakan
pembakaran yang di sengaja oleh ulah manusia.
Dilakukanya
pembakaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini, ternyata untuk
kepentingan investasi dari negara asing. Sebut saja perusahaan Singapura dan
Malaysia. Baru-baru saja mendapat informasi dari salah satu media sosial kalau
asap kiriman dari Riau ini mengandung difteri yang menyebabkan infeksi pada
hidung dan tenggorokan penyakit ini biasanya ditandainya oleh adanya selaput
abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel.
Perlu
diketahui menurut data yang ada dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPDB) luas
lahan di Riau sejak Januari hingga September sebanyak total 6.464 hektare.
Sampai saat ini upaya pedaman api terus dilakukan. Ada beberapa dampak yang
terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Penderita
ISPA tersebar di enam provinsi yang terdampak karhutla uakni di Riau, Sumatera
Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Sumatera Selatan menjadi provinsi paling banyak menderita ISPA, yakni 291.809
orang. Dan penderita penyakit ISPA di Riau dengan sejumlah sebanyak 275.793
orang, dan Jambi dengan banyak penderita ISPA 63.554 orang. Masyarakatpun
mengalami gejala terkena dampak pusing, sesak nafas,iritasi mata, atau
muntah-muntah.
Aktivitas
pendidikan di Pekanbaru masih lumpuh karena kabut asap hasil kebakaran hutan
dan lahan pemerintah setempat memutuskan untuk meliburkan sekolah dari taman
kanak-kanak hingga menengah atas. Adapun point pertama pemerintah kota
pekanbaru membuat 22 poskodampak kabut asap mengintensifkan pelayanan posko
tersebar di berbagai wilayah termasuk puskesmas dan rumah sakit daerah.
Dampak
kerugian di Riau akibat kabut asap dari kebaran hutan dan lahan total kerugian
yang dilaporkan beberapa industry mencapai hingga miliaran rupiah. Secara
sectoral asosiasi pelaku bisnis terdampak bencana kabut asap yaitu pelaku
bisnis tour n Travelling yang di ASITA(Association of the Indonesia Tours dan
Travel Agencies) di mana para wisatawan yang membantalkan kunjunganya ke
destimasi wisata di Riau.
Pengalihan Distribusi pada jasa
pengiriman Ekspress Pos dan Logistik yang tergabung dalam ASPERINDO Wilayah
Riau telah mengalami kerugian disebabkan banyak pengiriman via udara dialihkan
lewat jalur darat menimbulkan keterlambatan.
Dampak
hubungan terhadap antarnegara, kebakaran hutan dan lahan di Riau bukan hanya
terjadi Indonesia saja seperti di Sumatera tetapi di negara tengga tentunya di
Singapura, dan Malaysia. Kabut yang asap kiriman dari Riau ini membuat Presiden
Indoensia meminta maaf. Hutan dan lahan gambut yang rusak perlu menjadi agenda
utama untuk menjegah kerusakan lingkungan dan jatuhnya korban sepertipada tahun
2015 lalu.
Ada
tiga hal yang dilakukan secara baik yang dilakukan oleh Jokowi pada periode
kedua untuk mencegah kebakaran hutan dan kabut asap serta mendukung upaya dunia
internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, selain itu menentapkan
pelarangan pemberian izin untuk hutan primer dan lahan gambut, yang dikenal sebagai moratorium hutan secara
permanen. Moratorium ini seharusnya
tidak perlu diperpanjang lagi setiap dua tahun.
Selain moratorium hutan, Presiden Jokowi juga mengeluarkan larangan
untuk ekspansi baru perkebunan kelapa sawit di lahan hutan dan gambut.
Posting Komentar
Posting Komentar