Ilmu Komunikasi A USU 2018

Blog ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan berkomunikasi 2.

KONSEP WISATA HALAL DI TENGAH MASYARAKAT MAJEMUK

NAMA: FATIMA APRIANI HARAHAP
NIM: 180904005
 
Penerapan konsep wisata halal masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Kehadiran konsep wisata halal menimbulkan pro dan kontra karena setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda perihal tujuan dari konsep wisata halal tersebut. Konsep wisata halal menjadi kekhawatiran masyarakat yang kontra karena mereka mempersepsikan kata halal sebagai sesuatu yang akan menghilangkan nilai-nilai budaya setempat dan lebih mengedepankan nilai-nilai islam. Sebaiknya persepsi tersebut harus dihilangkan karena konsep wisata halal tidak menyinggung suku, ras, agama, dan budaya. Konsep wisata halal hanya bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan seperti masjid, rumah makan halal, dan lingkungan yang bersih agar memenuhi kebutuhan spiritual wisatawan muslim selama berlibur.
Beberapa negara di kawasan Asia dan Eropa telah menerapkan konsep wisata halal. Negara-negara tersebut menyadari bahwa konsep wisata halal berpotensi untuk meningkatkan perekonomian di bidang industri pariwisata internasional. Wisata halal disebut sebagai pasar yang sedang berkembang karena jumlah populasi muslim di dunia diprediksi meningkat sebesar 26,5 % pada tahun 2030. Selain itu, data Global Travel Muslim Index (GMTI) 2019 memprediksi bahwa jumlah wisatawan muslim mancanegara akan meningkat sebesar 240 juta jiwa dan kemungkinan akan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari sisi perekonomian, keuntungan yang didapatkan dari wisatawan muslim diprediksi mencapai 200 milyar dollar pada tahun 2020. Negara-negara yang telah menerapkan konsep wisata halal adalah Jepang, Inggris, Korea, Singapore, Thailand, Jerman, Turki, Malaysia, Maroko, dan lain-lain. Jika dicermati, negara yang telah disebutkan di atas merupakan negara majemuk dan sebagian besar penduduknya adalah non-muslim. Namun, mengapa negara-negara tersebut mampu menerapkan konsep wisata halal dan berhasil menarik perhatian wisatawan muslim mancanegara? Pada dasarnya, keberhasilan tersebut dapat dicapai karena adanya toleransi antarumat beragama. Selain itu, penduduk dan pemerintah di negara tersebut telah memahami secara penuh makna dan tujuan wisata halal. Oleh karena itu, terbentuklah dukungan dan kerja sama dari penduduk dan pemerintah demi keberhasilan program wisata halal di negara mereka.
            Setelah melihat keberhasilan yang dicapai negara-negara tersebut, saya merasa bahwa Indonesia juga memiliki potensi yang kuat untuk mengembangkan wisata halal. Saya berpendapat demikian karena Indonesia merupakan negara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Selain itu, Indonesia memiliki destinasi wisata terkenal yang tidak kalah cantik dengan destinasi wisata negara lain. Kemudian, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai tujuan wisatawan muslim mancanegara pada tahun 2019. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, sebaiknya Indonesia tidak menyia-nyiakan kesempatan dan diharapkan lebih serius mengembangkan konsep wisata halal. Sepertinya tidak sulit untuk mengembangkan konsep wisata halal di Indonesia karena Indonesia memiliki penduduk Islam terbanyak di dunia, hanya saja yang menjadi faktor penghambat keberhasilan program wisata halal adalah masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang memahami makna dan tujuan konsep wisata halal.
Saya ingin membahas satu contoh masalah tentang wisata halal yang baru saja terjadi di Indonesia. Pada bulan Agustus 2019 yang lalu, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan bahwa ia sedang menyiapkan tim untuk mempercepat kesuksesan pariwisata di Danau Toba. Wisatawan mancanegara yang ditargetkan Edy Rahmayadi adalah negara-negara kawasan Asia Tenggara yang sering berkunjung ke Danau Toba seperti Malaysia, Brunei, Thailand, dan lain-lain. Salah satu cara untuk menarik wisatawan mancanegara adalah dengan cara menyesuaikan keinginan wisatawan yang datang, seperti menyediakan masjid dan rumah makan halal karena sebagian besar wisatawan yang datang ke Danau Toba adalah umat Islam. Kemudian, Edy Rahmayadi berharap agar lingkungan Danau Toba selalu terjaga kebersihannya dengan menertibkan pemotongan babi di tempat umum dan pembuangan limbah hotel menggunakan ipal. Media pun mengangkat berita tentang rencana penerapan konsep wisata halal di kawasan Danau Toba. Masyarakat di Danau Toba menolak gagasan tersebut karena mereka menganggap bahwa konsep wisata halal adalah cara yang digunakan untuk melakukan misi islamisasi dan menghilangkan nilai-nilai budaya di Danau Toba. Isu wisata halal di Danau Toba semakin kisruh karena tokoh berpengaruh seperti Togu Simorangkir ikut menolak program wisata halal tersebut. Masyarakat awam yang awalnya tidak mengerti menjadi terpengaruh karena opini yang disampaikan oleh tokoh tersebut. Menurut pendapat saya, sebaiknya kementerian pariwisata dan pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memberikan edukasi tentang “apa itu wisata halal dan tujuan penerapan wisata halal”. Saya yakin jika masyarakat diberikan pemahaman yang jelas, maka mereka akan mempertimbangkannya dengan baik sebelum menciptakan persepsinya sendiri.
Dengan demikian, konsep wisata halal tidak masalah jika diterapkan di tengah masyarakat yang majemuk. Konsep wisata halal hanya alternatif yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim. Oleh karena itu, sebelum mempersepsikan makna wisata halal, lebih baik kita pahami dulu makna dan tujuannya. Jika kita memandang program ini secara positif, maka akan memberikan kita keuntungan seperti meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja di bidang pariwisata. Yang paling penting adalah kita harus bangun sikap toleransi terhadap umat beragama.

Related Posts

Posting Komentar

Writers

Aisha Tania Sinantan Sikoko 4 Alfi Bardan 3 Alya Elmi Niyana 3 Annisa 3 Anthony Dhasdo Siallagan 1 Aprilia 3 Arief Ramadhan Djiwandana 3 Chalista Putri Nadila 4 Christoper Aprilio Herdimas Siregar 3 Cici Handayani Br.Ginting 4 Cut Yasmine Amalia Nurazzahra 4 Dai Ridho Ritonga 2 Debora Ginting 3 Debra Nila Mesita Yohana 4 Devita Sandra Milenia 3 Dinda Rahma Puspita Daulay 2 Dira Zulfi Chairunnisa 1 Diva Annisa Siregar 2 Erizki Maulida Lubis 4 Esai 40 Essay 1 Evi Septianti Br Perangin-Angin 4 Fatima Apriani Harahap 4 Fauzi Akbar 3 Feature 7 Fitri Fajriah Harapan 2 Galih Muhammad Soaloon Lubis 2 Game 1 Grace Immanuella Pascauli Hasugian 4 Gress Miya Tobina Tarigan 3 Habil Jabbar Jamack 1 Howen Jayawi 3 Jeremi Chris Sandra Brahmana 1 Jesika Gultom 3 Jihan Afrah 4 Karina Hanna Afriaty 4 Katerina Cheryl Dwi Anugrah 2 Khairunnisa 2 Konsumerisme 1 Lidya Sutanto 3 Maeka Naoma Tobing 2 Megan Lisandra Elmira 2 Meli Deliana Kamila 1 Mira Miareta Putri 1 Misrul Azizah 2 Muhammad Adriansyah Lubis 2 Muhammad Fikri Razak 4 Muhammad Hamli Rizki 4 Muhammad Ricky Al Fazril 2 Muhammad Ryan Alfarizi Nawar 3 Muhammad Taufan Mulia Harahap 4 Mukhlis Lahuddin Harahap 3 Nur Rahmi Aqilia 2 Nurkhaliza Lubis 4 Prayer Nugraha M Sitorus 2 Puan Nadiya Maghfirah 2 Rafika Rizki Nurhadi 1 Raja Salsabila Pasha 2 Restika Juliana Silalahi 3 Review 10 Risya Nur Hasanah Saragih 1 Rizka Farha Aulia 3 Rohid Zulfikar Ashari 3 Sania Febrita Br Sembiring 3 Shalli Aggia Putri 2 Shilva Devira 1 Suci Syahfitri Ani 3 Syafira Pohan 3 Tentang Kami 66 Timotius Dwiki Meglona Hutabarat 4 Tsani Afifah 4 tutorial 1 Valencia Christiani Zebua 4 Vany Ayudisty 1 Widya Tri Utami 1