Widya Tri Utami
Operasi plastik bukanlah fenomena baru. Hal ini sudah lama merambah menjadi isu yang awam di masyarakat khususnya kaum hawa. Beragam jenis operasi plastik pun kian berkembang. Jumlah orang yang melakukannya pun ikut bertambah pula. Tak heran, operasi plastik itu sendiri menjadi isu yang sensitif.
Orang-orang menganggap bahwa operasi plastik merupakan suatu 'sulap wajah' yang mampu mengubah diri mereka dalam waktu singkat sesuai dengan keinginan. Ya, mungkin mereka memang benar. Tetapi nyatanya, operasi plastik tidaklah semudah itu.
Dikutip dari Kumparan, beragam prosedur operasi plastik pun tak segan dilakukan para perempuan. Mulai dari operasi membuat mata lebih besar (double eyelid), menghilangkan kantung mata (blepharoplasty), operasi batang hidung (rhinoplasty), mengencangkan wajah (facelift), hingga memotong tulang rahang agar wajah terlihat lebih lancip (jaw contour). Ada pula operasi pembesaran payudara dengan menyuntikkan implan silikon ke dalamnya, dan operasi pengangkatan lemak di perut (liposuction).
Berbagai macam jenis tersebut memekan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari jutaan hingga ratusan juta dapat menguras kantong kita dalam melakukan operasi plastik. Pastinya, jenis operasi dan tempat di mana kita melakukannya yang menjadi perhitungan.
Kepercayaan diri seseorang menjadi hal yang dipertaruhkan di sini. Operasi plastik tidak akan kita lakukan apabila kita telah menerima dengan sepenuhnya diri kita sendiri. Lain halnya apabila kita melakukan operasi plastik karena alasan lain seperti telah terlibat dalam kecelakaan yang merusak wajah kita.
Omongan orang-orang sekitar yang menilai penampilan seseorang dapat menjadi pemicu tergeraknya orang tersebut untuk melakukan operasi plastik. Ia akan lebih percaya dengan penilaian orang lain tentang dirinya dibandingkan dengan penilaiannya kepada diri sendiri.
Korea Selatan telah menjadi pusat dilakukannya operasi plastik. Bahkan, bukan hanya orang lokalnya saja yang melakukan operasi plastik, orang-orang dari berbagai belahan dunia pun berbondong-bondong untuk dapat melakukan operasi plastik di negara ginseng ini.
Aktris seperti Kim Tae Hee, Song Hye Kyo, dan Bae Suzy menjadi pilihan-pilihan wajah yang diinginkan para wanita yang akan melakukan operasi plastik. Standar kecantikan pun menjadi semakin tinggi dan bermacam-macam.
Polesan di wajah seakan tidak cukup untuk mempercantik diri. Kepuasan seseorang akan penampilan dirinya seakan tiada habisnya. Mereka rela melakukan apapun demi menyempurnakan penampilan mereka. Semakin media sosial berkembang, maka semakin tidak puas pula ukuran kecantikan bagi mereka.
Selain itu, banyak dari mereka yang melakukan operasi plastik karena ingin mengikuti tren yang ada. Media sosial adalah hal yang sangat memengaruhi persepsi orang-orang tersebut. Tren tersebut pun akan terus berubah-ubah seiring berkembangnya zaman. Bisa jadi maju ataupun mundur.
Mirisnya, tak semua dari mereka yang melakukan operasi plastik ini mendapatkan hasil yang memuaskan. Tak sedikit pula dari mereka yang telah melakukan operasi plastik mendapatkan hasil yang buruk. Membuat penyesalan pada diri orang tersebut hingga tiada akhirnya.
Memang, melakukan operasi plastik itu sendiri adalah hak dari masing-masing individu. Jika memang itu pilihannya untuk melakukan operasi plastik, tidak ada yang dapat kita perbuat. Toh, itu adalah pilihan mereka yang harus mereka pertanggung jawabkan apapun hasilnya.
Walaupun begitu, alangkah baiknya apabila kita menerima apa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Tidak akan bisa kita mencapai kesempurnaan karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Percaya pada diri kita sendiri adalah hal yang terpenting. Jadi, mulailah untuk mencintai diri kita sendiri untuk kebaikan diri sendiri.
Posting Komentar
Posting Komentar