Ilmu Komunikasi A USU 2018

Blog ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan berkomunikasi 2.

PEMUDA DAN POLITIK


PEMUDA DAN POLITIK

Berbicara tentang pemuda maka muncul dibenak kita sebuah pernyataan bahwa pemuda adalah “harapan bangsa”. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiiliki pemuda pemudi yang hebat, yang mampu membawa bangsa nya bersaing dengan bangsa lain dan sejajar dengan bangsa lain. Seperti ungkapan yang pernah disampaikan oleh Bung Karno “Berikan aku 1000 orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 orang pemuda maka akan aku goncangkan dunia ini”. Begitulah ungkapan Bung Karno, kurang lebih 72 tahun silam yang mengharapkan pemuda dan pemudi Indonesia dapat memiliki jiwa tangguh dan berani untuk menggoncangkan dunia ini. Karena dalam sejarah Indonesia dari prolog sampai epilog kemerdekaan, pemuda memiliki peranan yang luar biasa sebagai ujung tombak perubahan, tambang kebangkitan lahirnya kesadaran berbangsa dan bernegara.
Seperti yang kita ketahui bersama pemuda dan pemudi bangsa memiliki keindahan yang dihiasi dengan bentuk fisik yang kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat. Oleh karena itu wajar saja, bila pemuda menjadi salah satu penentu maju dan mundurnya suatu bangsa dan negara, sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini sampai masa yang akan datang sesuai dengan fitrahnya pemuda menjadi tulang punggung sebuah negara, emas negara dan penerus estafet pembangunan masa depan bangsa.
            Namun kenyataannya disamping itu semua adalah hal yang sangat miris dan memprihatinkan sekali permasalahan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah permasalahan pemuda yang apatis terhadap permasalahan politik yang ada di Indonesia, seperti yang kita tahu bahwa banyak permasalahan politik yang terjadi di negara kita, Indonesia tercinta. Kita juga tahu bahwa peran pemuda sangat besar bagi bangsa dan negara ini, namun dengan seiring dengan perkembangan zaman pemuda pemudi yang memiliki sifat nasionalisme yang membara kian luntur ditelan oleh masa. Apabila kita ingin melakukan kilas balik pada tahun 1998 peran pemuda yaitu mahasiswa sangat besar terhadap perubahan bangsa Indonesia.

Disini dapat dilihat bahwa gerakan mahasiswa pada tahun 1998 adalah sebuah bentuk gerakan reformasi yang menuntut perubahan sosial, dimana perubahan sosial yang terjadi merupakan upaya untuk memajukan masyarakat tanpa mengubah struktur dasarnya, sehingga gerakan ini dapat digolongkan pada gerakan reform dan bukan gerakan yang sifatnya radikal. Gerakan mahasiswa saat itu melihat bahwa untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia adalah pergantian rezim otoriter yang berkuasa dengan menggunakan isu-isu moral.
Gerakan mahasiswa 1998 inibanyak mengundang kekaguman, tidak hanya bagi publik di dalam negeri tetapi juga di luar negeriBerbeda dengan gerakan mahasiswa 1966 atau tahun-tahun sesudahnya yang memunculkan sejumlah tokoh dan pemimpin, gerakan mahasiswa 1998 nyaris bergerak tanpa pemimpin. Gerakan itu juga muncul tanpa didasarkan sebuah wacana dan agenda yang jelas, kecuali mengkristalnya  musuh bersama bernama Soeharto. Tahun-tahun represif menyebabkan mahasiswa memilih sebuah gerakan tanpa tokoh. Bahkan sebagian besar pemimpin simpul gerakan adalah para aktivis yang sama sekali baru dan relatif tidak terlibat dalam aksi-aksi sebelumnya.
Seluruh karakteristik itu menjadi kekuatan sekaligus kelemahan gerakan mahasiswa 1998. Kekuatan karena dengan karakteristik itu gerakan mahasiswa tidak mudah terpatahkan. Kelemahan karena kemudian terbukti bahwa perjuangan mahasiswa menjadi tidak mempunyai arah yang jelas, dan kemudian sadar atau tidak justru dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan di luar mereka. Proses reformasi pada tahun 1998 telah berdampak besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Secara umum, terdapat beberapa perubahan sosial yang terjadi:
Pertama, yang paling dirasakan dan dapat dilihat dengan jelas adalah jatuhnya rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Selama berkuasa, rezim Orde Baru selalu mengedepankan tindakan represif dalam menjaga kelanggengan kekuasaannya. Mundurnya presiden Soeharto telah menjadi tolok ukur dari dari perubahan tersebut. Namun, banyak pula kalangan melihat bahwa mundurnya Soeharto tidak akan memberikan kontribusi terhadap perubahan yang diinginkan.





Kedua, seiring dengan jatuhnya rezim Orde Baru maka berdampak pada struktur pemerintahan. Dalam berbagai tuntutannya, mahasiswa menganggap bahwa struktur pemerintahan di masa Orde Baru menjadi instrumen penindasan terhadap masyarakat. Ini jelas sangat dirasakan oleh para mahasiswa yang telah dibungkam melalui pemberlakuan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK). Selain itu, mahasiswa menilai bahwa aparat negara, militer pada khususnya juga menjadi alat pelanggeng kekuasaan. Oleh karena itu, tuntutan yang muncul dari mahasiswa adalah mengembalikan posisi militer pada fungsinya. Salah satu contoh perubahan adalah dicabutnya dwifungsi ABRI.
Ketiga, perubahan sistem politik di Indonesia. Walaupun sering dikatakan bahwa paham yang dianut oleh sistem politik Indonesia adalah demokrasi, ini jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Perbedaan pendapat yang kerap kali dianggap mengganggu stabilitas menjadi hal yang dilarang di masa Orde Baru. Aspirasi politik dari masyarakat kemudian dipersempit dengan sistem tiga partai yang jelas tidak berpihak pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu tuntutan mahasiswa pada tahun 1998 adalah melakukan pemilihan umum (pemilu) dalam waktu dekat. Salah satu contoh perubahan dekat adalah pelaksanaan sistem pemilihan umum langsung yang dilaksanakan pada tahun 2004.
Seperti yang telah disampaikan diatas, perubahan sosial juga akan mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan pola perilaku dalam sistem sosial masyarakat. Dalam konteks reformasi pada tahun 1998, terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengekangan yang dulu dilakukan oleh rezim Orde Baru diberbagai sektor berangsur-angsur dihilangkan. Sebagai salah satu contoh adalah kebebasan berpendapat yang dulu menjadi ‘barang haram’ sekarang relatif lebih terbuka. Kemudian isu tentang nilai-nilai Hak Asasi Manusia kemudian menjadi salah satu indikator dalam pembangunan. Masyarakat yang dulunya apolitis dan cenderung pasif pada sistem politik terdahulu mulai terlibat dalam berbagai kegiatan politik praktis. Sebagai salah satu indikator adalah berdirinya berbagai partai politik di Indonesia.
            Untuk itulah, peran generasi muda dalam bidang politik begitu di perlukan kehadirannya. Sikap apatis akan terkalahkan apabila generasi muda sadar akan pentingnya peran mereka dalam dunia politik dan sistem pemerintahan yang kelak akan di nanti-nantikan ide-ide pembaharuan kebijakan pemerintahan dan pembaharuan dalam sistem politik agar bagaimana Indonesia bisa bebas dari money politik dan masyarakat bebas dari Golput pada saat pemilihan umum yang umumnya hal itu marak terjadi di dalam sistem politik di Indonesia.
Hal itulah yang di harapkan tokoh-tokoh Bangsa di Negeri ini yang nantinya akan di gantikan dengan generasi muda sehingga mereka bisa beristirahat dengan tenang. Apabila di ibaratkan, generasi muda ialah ibarat fondasi kokoh suatu bangunan apabila dibuat dengan semestinya layaknya fondasi bangunan gedung pencakar langit. Begitupun dengan peran generasi muda terhadap politik yang apabila diperkuat dan di biasakan dengan baik sehingga tercipta fondasi politik yang kokoh.


Related Posts

Posting Komentar

Writers

Aisha Tania Sinantan Sikoko 4 Alfi Bardan 3 Alya Elmi Niyana 3 Annisa 3 Anthony Dhasdo Siallagan 1 Aprilia 3 Arief Ramadhan Djiwandana 3 Chalista Putri Nadila 4 Christoper Aprilio Herdimas Siregar 3 Cici Handayani Br.Ginting 4 Cut Yasmine Amalia Nurazzahra 4 Dai Ridho Ritonga 2 Debora Ginting 3 Debra Nila Mesita Yohana 4 Devita Sandra Milenia 3 Dinda Rahma Puspita Daulay 2 Dira Zulfi Chairunnisa 1 Diva Annisa Siregar 2 Erizki Maulida Lubis 4 Esai 40 Essay 1 Evi Septianti Br Perangin-Angin 4 Fatima Apriani Harahap 4 Fauzi Akbar 3 Feature 7 Fitri Fajriah Harapan 2 Galih Muhammad Soaloon Lubis 2 Game 1 Grace Immanuella Pascauli Hasugian 4 Gress Miya Tobina Tarigan 3 Habil Jabbar Jamack 1 Howen Jayawi 3 Jeremi Chris Sandra Brahmana 1 Jesika Gultom 3 Jihan Afrah 4 Karina Hanna Afriaty 4 Katerina Cheryl Dwi Anugrah 2 Khairunnisa 2 Konsumerisme 1 Lidya Sutanto 3 Maeka Naoma Tobing 2 Megan Lisandra Elmira 2 Meli Deliana Kamila 1 Mira Miareta Putri 1 Misrul Azizah 2 Muhammad Adriansyah Lubis 2 Muhammad Fikri Razak 4 Muhammad Hamli Rizki 4 Muhammad Ricky Al Fazril 2 Muhammad Ryan Alfarizi Nawar 3 Muhammad Taufan Mulia Harahap 4 Mukhlis Lahuddin Harahap 3 Nur Rahmi Aqilia 2 Nurkhaliza Lubis 4 Prayer Nugraha M Sitorus 2 Puan Nadiya Maghfirah 2 Rafika Rizki Nurhadi 1 Raja Salsabila Pasha 2 Restika Juliana Silalahi 3 Review 10 Risya Nur Hasanah Saragih 1 Rizka Farha Aulia 3 Rohid Zulfikar Ashari 3 Sania Febrita Br Sembiring 3 Shalli Aggia Putri 2 Shilva Devira 1 Suci Syahfitri Ani 3 Syafira Pohan 3 Tentang Kami 66 Timotius Dwiki Meglona Hutabarat 4 Tsani Afifah 4 tutorial 1 Valencia Christiani Zebua 4 Vany Ayudisty 1 Widya Tri Utami 1