Edukasi Seks Sejak Dini Melalui Film Dua Garis Biru
Film yang disutradarai oleh Gina S. Noer dan diproduksi oleh Starvision Plus yang dirilis 11 Juli 2019 ini merupakan film yang menceritakan tentang kesalahan yang telah dilakukan oleh sepasang remaja yaitu Bima yang diperankan oleh Angga Aldi Yunanda dan Dara yang diperankan oleh Adhisty Zara. Dara dan Bima adalah remaja berumur 17 tahun yang berpacaran dan melakukan hal diluar batas (melakukan hubungan seks di luar nikah) yang menyebabkan Dara hamil dan mereka harus mempertanggungjawabkan atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Dalam film yang berdurasi 1 jam 53 menit ini, Dara dan Bima harus menghadapi problema hidup yang belum seharusnya mereka hadapi di usia mereka yang masih remaja.
Problema hidup yang dihadapi oleh Bima dan Dara setelah menikah sangat banyak, salah satunya adalah saat setelah melahirkan, keluarga Dara ingin memberikan anak yang dikandung oleh Dara kepada tantenya sehingga anak tersebut dapat dibesarkan oleh mereka dan Dara dapat melanjutkan pendidikannya ke Universitas yang ada di Korea Selatan. Di sisi lain, keluarga dari Bima tidak setuju dengan keputusan tersebut sehingga terjadi konflik antara dua keluarga. Bima berusaha untuk mempertahankan anaknya dengan berdiskusi kepada Dara, hingga anak mereka lahir dan tidak jadi diberikan kepada tante Dara dan tetap diurus oleh Bima dan keluarganya.
Film ini menjelaskan bagaimana problema hidup yang harus dihadapi oleh remaja yang mengalami kehamilan di usia yang masih sangat muda dan rentan mengalami bahaya terhadap diri dan kandungannya, kehidupan menikah usia dini juga menjadi salah satu peristiwa yang harus dihadapi oleh Bima dan Dara. Selain itu, film ini banyak memberikan edukasi tentang pentingnya pembelajaran mengenai seks sejak usia dini, sehingga remaja dan orang tua mampu mencegah agar hal-hal seperti seks bebas dan pernikahan dini tidak terjadi. Film ini juga menjelaskan pentingnya peran orang tua dalam mendidik dan mengawasi kehidupan anak-anaknya, sehingga anak tidak merasa terabaikan.
Pemeran film Dua Garis Biru ini juga sangat baik dalam memerankan karakternya masing-masing, sehingga penonton dapat merasakan emosi dan pesan yang ingin disampaikan oleh mereka. Setelah menonton film ini, kami mendapatkan banyak pembelajaran dan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Namun, ending dari film ini sedikit membuat penonton kecewa dan penasaran karena di akhir cerita pemeran Dara dan Bima harus berpisah dan belum ada kelanjutan dari kisah mereka.
Film Dua Garis Biru termasuk dalam salah satu film Indonesia yang menurut kami bagus dan dapat direkomendasikan untuk ditonton oleh para penggemar dan pecinta film. Film ini banyak menyampaikan pesan moral dan pendidikan khususnya untuk para remaja dan orang tua. Namun, jika anak-anak yang masih di bawah umur ingin menonton film ini, haruslah didampingi oleh orang yang lebih tua darinya agar anak-anak tidak menyalahartikan pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar